Jangan mengartikan judul posting diatas secara harafiah karena maksud saya yang sebenarnya adalah film terbaik yang pernah ditonton namun tanpa mengetahui bahwa rupanya film tersebut benar-benar bagus sebelumnya. Bingung?
Jujur, bagi saya adalah sebuah kenikmatan luar biasa jika rupanya film yang kita tonton itu termasuk film yang baik padahal kita tidak tahu film apa yang kita tonton itu. Sangat jarang kita dapat menikmati sensasi seperti itu karena kebanyakan film yang kita tonton adalah film-film yang telah kita ketahui baik atau buruk sebelumnya berdasarkan review, rating atau kata-kata teman yang telah menontonnya.
Dan berikut ini adalah film yang pernah saya tonton dan ternyata bagus tanpa saya ketahui,
1. Pan’s Labyrinth
Kesan Pertama:
“Ya, film fiksi dengan bantuan monster menakutkan dan dengan jalan cerita yang standar dan tipikal…”
Pertama kali menonton film ini berbekal sekeping dvd tanpa cover bajakan punya teman. Dikarenakan tidak ada cover maka saya tidak punya gambaran apapun mengenai film ini. Oleh sebab itulah kesan pertama saya adalah pasti ini film B yang memang biasanya tidak akan pernah bagus dalam anggapan saya ditambah dengan referensi tontonan teman saya yang juga bukan seorang penikmat film. Berbekal sekeping dvd dan tanpa harapan itulah saya kemudian memutuskan menonton sekedar untuk membuang waktu.
Lima menit pertama, kesan sudah mulai saya dapat bahwa Pan’s Labyrinth bukanlah film biasa. Ada sesuatu spesial dalam film ini. Dan saya pun mulai berpikir, “OK, it’s getting good!”. Setengah jam berlalu, baru saya sadar bahwa ini adalah film yang spesial dan sangat sangat jauh dari kesan film B saya sebelumnya. Bagus juga film ini dan sangat berbeda, adalah kesan ketika setelah selesai menonton. Akhirnya, hati saya tergerak juga untuk mencari info di internet dan rupanya ini adalah film yang berkelas dan banyak mendapat nominasi atau penghargaan selain review positif tentunya. That was my biggest mistake!
2. What’s Eating Gilbert Grape
Kesan Pertama:
“Johnny Depp dan Leonardo Di Caprio di tahun 1993. Bisa apa mereka di tahun tersebut?”
Saya bukan penggemar Johnny Depp ataupun Leonardo Di Caprio jadi ini bukan tipe film yang akan saya tonton. Salah satu alasan kenapa saya sampai menonton adalah karena saya suka dengan covernya dan karena film ini bersetting kota kecil yang jauh dari kota besar plus judulnya yang sedikit provokatif.
Sekali lagi lima menit pertama dari film yang saya tonton merupakan hal yang paling menentukan untuk menilai apakah suatu film itu berkualitas atau tidak. Dan benar saja, lima menit pertama What’s Eating Gilbert Grape berhasil menghasut pikiran saya untuk tetap terus menonton sampai selesai. Awal film ini sangat sederhana dengan sinematografi yang indah dan diiringi score yang sangat menentramkan hati. Dari awal inilah semua cerita mengalir begitu nyata, realistis dan sungguh sesuai dengan pikiran saya. Semua aspek difilm ini begitu indah untuk ditonton. Sampai pada akhirnya, saya mampu mengatakan bahwa What’s Eating Gilbert Grape masuk dalam 10 film terbaik versi saya sendiri.
3. Turtles Can Fly
Kesan Pertama:
“Film Iran? Pengungsi? Haha!….”
Ketika pertama kali menonton film ini saya tidak punya sedikit pun petunjuk bahwa film ini akan menjadi awal kecintaan saya terhadap film Persia (Iran) dan mengenalkan konsep neo-realist. Sebelumnya saya mendengar bahwa film ini adalah film yang sedih tapi saya tidak siap untuk benar-benar tahu kalau air mata akan selalu jatuh. Kisah yang diceritakan dalam film Turtles Can Fly sungguh mencabik sanubari paling dalam yang pernah saya tahu. Kombinasi antara kenyataan dan akting serasa tidak ada lagi. Semuanya bercampur dengan rasa iba. Mungkin inilah film yang tidak akan saya tonton lagi karena tidak kuasa untuk melihat kenyataan yang begitu pahit.
Bagi saya pribadi ketiga film itulah yang benar-benar berkesan dalam artian bahwa sebelumnya saya tidak tahu kalau rupanya film yang sedang saya tonton itu mendapat review yang baik dari banyak penonton diluar sana. Dan itu merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus membanggakan.
pan’s labyrinth emang bagus kok 🙂 bukan box office, tapi rate nya A dimata saya hahaa
percaya ato ga, pas nonton turtles can fly di metro tv, saya berkaca2.. sedih banget! dan setau saya film2 iran bagus2 loh hehe
film ke 2 belom nonton. gila nemu dimana tuh kepingan nya, tahun 93?
@nadiafriza, Setuju Nadia. Kalau tahun 1993 bagi saya sih masih terlalu muda, saya bahkan ada film buatan tahun 1928, film bisu lagi. Mungkin 60 % koleksi film saya masih hitam putih. Hehe
@Dion Barus, oh donlodan ya mas? saya jarang banget nih donlod2 film 😐 apa daya koneksi internet ga bisa diharapkan huhu
Waduh, yang saya tahu cuma yang pertama, dan itupun dulu gagal donlot dari indowebster. 😀
@Asop, Coba aja mas nonton yang ke 2 dan 3. 😉
wah rekom yg bermanfaat, cb aq donlot dulu………… btw apa pernah liat “Le grand voyage”, ga tau filmnya simple banget tp aq suka
ehm, kebetulan udah sy tonton semua, emang bagus2, yg membedakan cuma yg pertama diproduksi studio besar holywood meski sutradara dr spanyol, dan yg kedua ama ketiga hanya produksi studio kecil dengan pendekatan film yg lebih realistis. Le grand voyage jg bagus, ampe berkaca2 nontonnya, kite runner jg sampe sibuk nyari tisu..hiks2… 😥
@simin91, Ya benar gan. Film-film diatas adalah film yang murni saya benar-benar tidak tahu sebelumnya. Jadi tanpa ekpektasi apa-apa. 🙂