Banyak Laziali yang terlalu sibuk membaca atau mengurusi masalah transfer pemain, menghina Lotito, mengkritik sistem manajemen klub atau mereview jersey baru Lazio namun sangat sedikit sekali yang membicarakan mengenai Tessera Del Tifoso (ID pendukung) dan season tickets. Padahal dua hal ini justru yang menjadi ancaman terbesar yang sedang dihadapi Lazio untuk musim depan. Banyak pihak, khususnya dari pendukung fanatik Lazio yang menolak rencana ini karena bagi mereka Tessera Del Tifoso justru membunuh semangat dan budaya ultra.
Sebuah pesan yang disampaikan oleh kelompok Ultras Lazio di Curva Nord mengenai masalah ini sangat jelas sekali,
A fronte dell’enesimo scempio perpetrato per far disinnamorare i tifosi e allontanare la gente dagli stadi, abbiamo dolorosamente raggiunto la decisione di scioglierci e lasciare quella che per tutti noi è da sempre la nostra seconda casa: la Curva Nord dello stadio Olimpico.
Dalam cukilan pesan tersebut dijelaskan bahwa mereka dengan berat hati telah memutuskan untuk mengundurkan diri dan meninggalkan tempat yang selama ini telah menjadi rumah kedua bagi mereka, yaitu Tribun Utara Stadion Olimpico. Selain itu apa yang mereka lakukan sepertinya merupakan bentuk perlawanan dan protes terhadap otoritas sepakbola Italia yang telah berbuat sewenang-wenang terhadap ekistensi ultras di dalam budaya sepak bola Italia.
Aksi yang akan dilakukan ultras Lazio di Curva Nord memang sangat merugikan bukan saja bagi Lazio namun juga bagi sepak bola Italia secara keseluruhan. Bisa saja musim depan tidak akan terlihat lagi sekelompok pendukung bernyanyi selama 90 menit atau melihat koreografi indah dan bendera-bendera yang berkibar dengan anggunnya. Lazio akan seperti pertunjukan opera drama dimana penontonnya dilarang untuk bernyanyi, mengekspresikan dirinya dan harus diam disepanjang pertandingan. Pemain ke-12 yang selama ini menjadi faktor penting bagi Lazio akan hilang.
Kemudian mengapa Tessera Del Tifoso sangat dibenci oleh para ultra Italia? Tessera Del Tifoso adalah sebuah identitas pengenal yang dikeluarkan oleh otoritas sepakbola Italia (Osservatorio Nazionale, Lega Calcio, FIGC, Coni) bagi perorangan pendukung sebuah klub. Hanya pendukung yang memiliki Tessera Del Tifoso saja yang boleh membeli tiket terusan (season ticket). Namun untuk tiket pertandingan (bukan season ticket) tetap diperjualbelikan bagi siapa saja yang ingin membelinya. Namun harap diingat, setiap saat otoritas sepak bola dapat saja membuat aturan untuk menggelar pertandingan hanya untuk pemegang tiket terusan saja khususnya untuk pertandingan yang sangat riskan seperti derby.
Lazio sendiri 2 minggu yang lalu mengelurakan Tessera Del Tifoso yang bernama MILLENOVECENTO. Kartu ini dikeluarkan dan didistribusikan oleh Italian Post SpA (Kantor Pos Italia) dan dapat diperoleh secara gratis bagi siapa saja yang pada musim lalu membeli tiket terusan. Dan bagi yang tidak membeli tiket terusan musim lalu harus membayar 15 Euro untuk mendapatkannya. Kartu ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal pembelian. Untuk membelinya pun tidak mudah, orang harus mengisi formulir pendaftaran, membawa pas photo dan menyerahkan identitas resmi seperti KTP, passport dan bukti pajak. Kemudian setelah itu, kepolisian akan memeriksa pelamar dan memutuskan apakah kartu tersebut boleh dikeluarkan atau tidak. Semua prosedur itu memakan waktu 1 hingga 2 minggu. Setelah semuanya selesai dan pelamar mendapatkan kartu maka mereka boleh membeli tiket terusan. Sedangkan untuk harga tiket terusan sendiri bervariasi mulai dari yang paling mahal sekitar 3,600 Euro sampai yang paling murah 220 Euro.
Hal inilah yang membuat ultras marah atas kebijakan yang sangat diskriminatif karena dengan adanya Tessera Del Tifoso maka tidak akan lagi kebebasan bagi para ultras, mereka tidak akan dengan leluasa bertindak di curva, setiap gerak-gerik mereka dimonitor dan parahnya kebanyakan dari mereka belum tentu lolos dari evaluasi kepolisian untuk mendapatkan Millenovecento. Dengan kata lain hanya orang tertentu saja yang dapat masuk ke stadion mungkin orang yang bersih dari catatan kriminal. Selain itu kebijakan baru itu juga membatasi akses hak para pendukung klub untuk masuk dan menonton pertandingan di stadion. Itu sebabnya ultras Lazio dalam suratnya memberikan alasan seperti ini,
Si sbaglia chi pensa che abbiamo accettato il fatto che il sistema calcio non ci vuole più. Siamo noi a non volerlo più!Via gli ultras dalle curve! Via anche i cori e le coreografie. Lasciamo che gli stadi siano quello che “loro” vogliono, delle “meravigliose” CATTEDRALI NEL DESERTO! Hanno tentato di convincerci che a causa della violenza causata, guarda caso, sempre dagli Ultras, che gli stadi sono vuoti. Peccato non ricordino che negli anni 70-80-90 era molto peggio…eppure gli stadi erano tutti pieni. No signori, gli stadi oggi sono vuoti perchè ci sono le TV a pagamento, sono vuoti perchè i biglietti costano troppo per una famiglia media e per un ragazzo che studia, sono vuoti perchè gli stadi sono inadeguati ed è impossibile parcheggiare un’auto, sono vuoti perchè per andare la domenica alla partita siamo tutti costretti alla schedatura, sono vuoti perchè oggi chi fa le leggi sul calcio e sui tifosi dentro a uno stadio non ci è mai entrato, una bandiera non l’ha mai sventolata, un fumogeno non l’ha mai acceso, un treno per andare in trasferta con gli amici non l’ha mai preso, una sciarpa al collo non l’ha mai messa.
L’Ultras nasce libero, condizione imprescindibile in virtù della quale è nato. Di conseguenza noi, gli Ultras Laziali della Curva Nord, a questo gioco sporco non ci stiamo. Non saremo ancora carne da macello.
Si sbaglia chi pensa che abbiamo accettato il fatto che il sistema calcio non ci vuole più. Siamo noi a non volerlo più!
Via gli ultras dalle curve! Via anche i cori e le coreografie. Lasciamo che gli stadi siano quello che “loro” vogliono, delle “meravigliose” CATTEDRALI NEL DESERTO! Hanno tentato di convincerci che a causa della violenza causata, guarda caso, sempre dagli Ultras, che gli stadi sono vuoti. Peccato non ricordino che negli anni 70-80-90 era molto peggio…eppure gli stadi erano tutti pieni. No signori, gli stadi oggi sono vuoti perchè ci sono le TV a pagamento, sono vuoti perchè i biglietti costano troppo per una famiglia media e per un ragazzo che studia, sono vuoti perchè gli stadi sono inadeguati ed è impossibile parcheggiare un’auto, sono vuoti perchè per andare la domenica alla partita siamo tutti costretti alla schedatura, sono vuoti perchè oggi chi fa le leggi sul calcio e sui tifosi dentro a uno stadio non ci è mai entrato, una bandiera non l’ha mai sventolata, un fumogeno non l’ha mai acceso, un treno per andare in trasferta con gli amici non l’ha mai preso, una sciarpa al collo non l’ha mai messa.
Di pesan itu mereka menjelaskan mengapa mereka menantang kebijakan Tessera Del Tifoso dan sebenarnya apa yang mereka uraikan diatas adalah masuk akal dan memang sepertinya sepak bola zaman sekarang telah menjadi sebuah industri yang sangat komersil dan kapitalis. Slogan-slogan Contro Il Calcio Moderno pun mungkin akan terdengar diseantero stadion Italia.
Dan bagi mereka Laziali inilah ketakutan dan ancaman yang paling besar yang harus kita hadapi bersama sehingga mulai sekarang biasakanlah diri kalian untuk tidak lagi melihat nyanyian dan koreografi indah distadion untuk waktu yang tidak dapat dipastikan karena ultras sendiri belum memutuskan sampai kapan aksi ini akan berlangsung. Dan akhirnya jika ini berlangsung untuk waktu yang lama maka sepak bola Italia akan kehilangan akar sejarahnya yang pernah berjaya dahulu.
Forza Lazio!
Kebijakan Komentar: Harap menggunakan nama asli atau nickname yang umum. Silakan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan mudah dimengerti. Untuk keterangan lebih lanjut baca laman Disclaimer dan Privacy di sini.
Perhatian: Dilarang menuliskan komentar dengan tujuan untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu. Jika tertarik untuk beriklan dan bekerjasama di blog ini, silakan kunjungi laman Advertisement di sini.