Hosting di Server Qwords Lambat ? Itulah pertanyaan yang selama beberapa hari ini selalu menghantui saya dan postingan kali ini merupakan kelanjutan dari post sebelumnya mengenai kegelisahan saya terhadap lambatnya page load dan response server time dari hosting blog ini.
Sebagai informasi awal, saya menggunakan jasa Qwords sebagai hosting blog ini dengan sistem shared sejak awal tahun 2014 lalu. Masalah mulai muncul beberapa bulan yang lalu karena saya merasakan ada yang sesuatu yang tidak beres dengan kecepatan akses-nya dan setelah melakukan beberapa test terhadap kecepatan server Qwords, saya dapat mengambil beberapa point penting yang akan saya utarakan di bagian kesimpulan pada akhir postingan ini.
Sebelum masuk ke bagian hasil test, saya akan memberikan sedikit parameter terhadap uji sampel blog ini yang berguna untuk mengetahui apakah hosting server Qwords lambat.
Informasi blog ini antara lain;
- Paket shared hosting starter
- IP 103.28.12.184
- Server bigcorn.qwords.net
- Lokasi Server Jakarta, Indonesia
- CMS WordPress
- Test dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2016 pukul 22:00 s/d selesai
- Sudah ter-install plugin W3 Total Cache (sehingga mempengaruhi hasil test)
Kemudian untuk memberikan keakuratan hasil test maka saya melakukan test serupa sebagai komparasi (perbandingan) terhadap blog yang memiliki parameter teknis yang relatif sama. Setelah mencari blog yang sama-sama memiliki IP Address seperti blog ini, akhirnya saya mengambil sampel blog Darmawan. Blog Pak Darmawan ini sangat baik untuk dijadikan bahan karena memiliki karakteristik yang serupa sehingga kemungkinan hasil-nya cukup akurat.
Berikut adalah bukti bahwa Blog Darmawan sama-sama dihosting di Qwords dan kami berdua share resource (sumber daya) dari satu server yang sama.
Walaupun blog Darmawan memiliki IP yang sama namun apakah kami berada dalam satu rak server yang sama. Untuk itu saya melakukan IP Reverse Lookup untuk mengetahui nama server shared hosting-nya.
Didapatkan hasil bahwa blog Darmawan juga berada di server Bigcorn dengan shared IP yang sama. Dari sisi teknis hosting, blog saya dan blognya Darmawan cocok untuk dijadikan “lawan” perbandingan. Selain detail teknis, faktor lainnya bahwa blog Darmawan sama-sama WordPress, memiliki ratusan posting dengan corak postingan yang hampir sama dengan saya.
Setelah mendapatkan detail informasi yang sama, maka kini saatnya melakukan sejumlah test untuk membuktikan apakah server shared hosting Bigcorn di Qwords kini melambat khususnya untuk blog CMS WordPress. Metode yang saya gunakan adalah mengukur kecepatan page load time dan server response time via WebPageTest dengan browser Firefox dan server berlokasi di Singapura.
Sebagai info tambahan agar tidak rancu melihat hasil test maka kita harus membedakan antara page load time dan server response time. Page load time adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah browser server untuk membuka sebuah halaman secara sempurna. Ukuran standarnya sih kurang lebih 2-5 detik rata-rata. Sedangkan server response time adalah waktu yang dibutuhkan sebuah webserver untuk me-respon sebuah request (permintaan) data dari browser. Server response time ini banyak diasosiasikan dengan Googlebot untuk meng-crawl sebuah request halaman. Waktu maksimal response time adalah kurang dari 200 milisecond dan kalau lebih dari itu biasanya crawl Googlebot akan memberikan peringatan bahkan error crawling.
Saya melakukan test ini hanya pada halaman utama (frontpage) saja dan tidak masuk sampai ke page per page-nya karena indikator awal sebuah impresi blog adalah frontpage. Setelah dilakukan pengecekan terhadap halaman utama blog Darmawan, didapat hasil sebagai berikut;
Dari tabel diatas total waktu yang dibutuhkan frontpage blog Darmawan untuk dapat terbuka secara penuh (fully loaded) adalah 8.266 detik dimana halaman mulai terbuka sejak detik ke 7.049. Itu untuk percobaan pertama, sedangkan untuk repeat view atau buka halaman yang sama untuk keduakalinya lebih cepat yaitu hanya 3.034 detik. Kenapa bisa lebih cepat yang kedua? Karena pembukaan halaman yang kedua sudah tersimpan cache di browser hasil loading yang pertama sehingga terlihat lebih cepat namun indikator utama tetap yang first view. Total request 1 halaman penuh frontpage adalah 37 dan inilah nanti yang akan dibreakdown untuk mengecek server response time. Jadi, kalau dibaca secara utuh waktu yang dibutuhkan sebuah browser untuk membuka halaman utama adalah 8,2 detik dimana pada detik ke 7 halaman mulai berproses rendering untuk 37 total request dengan ukuran filesize nya sebesar 592 KB.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana meng-analisa kalau server shared hosting Qwords itu lambat? Memang, durasi 8 detik itu tidak terlalu lama tapi kalau kita breakdown sepanjang 8 detik tersebut maka akan dapat dilacak kenapa Qwords lambat. Sebagai gambaran, saya tampilkan breakdown Waterfall dari halaman utama blog Darmawan;
Waterfall View berguna untuk melacak bagian-bagian dari suatu halaman blog yang banyak memakan waktu untuk loading. Dari breakdown diatas dapat ditemukan bahwa bagian header dari blog Darmawan sangat lama untuk diproses oleh browser yang ditandakan oleh warna hijau.
Dari pertama kali DNS Lookup sampai content terdownload ada spare waktu selama 5,9 detik. Kalau bahasa teknisnya Wait alias bengong. Maksudnya adalah ketika anda mengetikkan URL blog Darmawan dan tekan tombol enter maka ada durasi 5,9 detik browser bengong sampai dia pertama kali berproses untuk download/render content halaman blog tersebut. Nah inilah yang saya permasalahkan. Misalkan kita bedah lagi lebih ke dalam selepas detik ke 5,9 server berproses dengan sangat cepat. Bagian per bagian yang ada di halaman blog dapat di respon oleh server hanya dalam hitungan milisecond sampai kepada detik ke 8,26 ketika semua proses selesai. Respons bagian per bagian inilah yang disebut dengan server response time yang digunakan oleh Googlebot untuk crawling. Terlihat mayoritas respond nya kurang dari 200ms dan itu menandakan bahwa server bekerja dengan optimal dan sangat Googlebot friendly.
Selain melihat pergerakan antar waktu, kita bisa juga melihat pergerakan “kerja” CPU ketika memproses sebuah halaman. Masih pada tabel diatas pada bagian bawah terlihat kurva CPU dimana pada detik ke 0 sampai 5,9 CPU nyaris idle alias belum bekerja baru selepas detik 5,9 ada pergerakan kinerja CPU yang cukup signifikan. Itu juga menandakan bahwa memang ada sejenis kekosongan proses di CPU server.
Pertanyaan saya selanjutnya, apakah ke-bengong-an itu disebabkan oleh besarnya file yang harus di proses oleh sebuah browser. Memang benar total size halaman utama blog Darmawan adalah 592 KB tapi khusus untuk point pertama dalam waterfall view yang diproses pertama kali bukanlah keseluruhan dari semua filesize tapi hanya pada header dari setiap halaman yang diproses, khusus untuk header blog Darmawan besarnya hanya 8.8 KB.
Header ini memiliki ekstensi HTML yang berisi data-data perkenalan awal dari sebuah halaman sebelum diproses lebih lanjut oleh browser. File ini juga yang menjadi pintu masuk dari setiap browser. Bagi para master-master SEO pasti akrab dengan ini karena di bagian header-lah banyak disimpan data-data (metadata) sebuah halaman yang akan di-index oleh mesin pencari.
Sekedar intermezzo, selain masalah server tersebut, saya juga sedikit bingung apakah ketika test ini dilakukan server Qwords memang sedang dalam jam-jam puncaknya karena beberapa kali saya mencoba membuka halaman blog Darmawan selalu mengalami kesulitan dan akhirnya dicoba untuk mengecek uptime sebuah halaman blog Darmawan dan hasilnya,
Rupanya memang sedang ada masalah dari sisi server Qwords dan jelas terlihat di halamannya langsung ada pemberitahuan bahwa website busy karena situs ini menghabiskan banyak sumber daya penggunaan CPU atau memory server. Pesan ini pasti sering dijumpai oleh para pemilik blog/situs yang tiba-tiba mengalami lonjakan traffic atau sedang otak-atik konfigurasi backend blog/situs dan sepertinya menjawab kenapa server qwords lambat untuk waktu tertentu.
Setelah mengetahui semua hasil test diatas kita mendapatkan informasi bahwa ada idle time yang cukup lama bagi browser untuk bisa memproses (render) request dari server Qwords. Sekarang, bagaimana perbandingannya dengan blog saya yang sama-sama berada dalam satu server Qwords tapi sudah ditambahkan W3 Total Cache Plugin. Hasilnya akan sangat jauh berbeda.
Berikut hasil test page load dan server response time dengan menggunakan metode yang sama dengan percobaan diatas.
Total waktu loading blog saya sampai terbuka secara sempurna hanya memakan waktu 3.5 detik dimana pertama kali berproses pada detik ke 1.7 dengan total request sebanyak 26 dan ukuran filesize 389 KB. Harap dicatat bahwa besaran file ini tidak jadi tolak ukur kecepatan loading. Hanya karena filesize saya lebih kecil bukan berarti lebih cepat daripada loading Blog Darmawan. Banyak blog/situs besar memiliki ukuruan MB tapi waktu load time-nya kisaran milisecond karena ditunjang infrastruktur jaringan hosting yang sangat baik.
Selanjutnya, untuk Waterfall View hasil yang didapat adalah;
Dibandingkan dengan punya blog Darmawan Waterfall saya tidak terlalu bagus karena masih banyak durasi yang diatas 200ms khususnya untuk file Javascript. File tersebut sangat memakan waktu karena harus dirender dari server luar Qwords dan tidak termasuk dalam cache sistem server. Breakdown per bagian menunjukan bahwa file tersebut adalah file plugin media sosial dari Addthis yang mana datanya semua berasal dari server Addthis itu sendiri. Tapi untuk kinerja CPU nya sendiri terlihat bahwa sejak awal request ada pergerkan CPU yang konstan untuk memproses setiap bagian dari server alias tidak ada waktu bengong.
Chart diatas juga menunjukkan bahwa sejak pertama kali diakses tidak ada idle time di server Qwords yang sudah terinstall W3 Total Cache. Sebagai gambaran 111 ms itu sama dengan 0.111 detik, jadi tidak sampai 1 detik browser sudah memproses data awal dari file header halaman di blog saya. Apakah blog saya cepat? Ya cepat karena bantuan plugin bukan cepat dari servernya langsung. Sebenarnya jika sebuah server itu cepat maka tidak diperlukan lagi plugin tambahan untuk mempercepat akses sebuah halaman.
Inti dari percobaan-percobaan diatas adalah untuk mengetahui kecepatan page load dan server response dari shared hosting server Qwords dengan metode perbandingan kecepatan dua blog yang sama-sama berada dalam satu server. Satu blog menggunakan plugin cache dan blog satunya lagi tidak menggunakan apa-apa.
Sebelum saya menggunakan plugin cache tersebut kecepatan blog saya hampir sama dengan hasil yang didapatkan oleh Blog Darmawan. Blog saya juga mengalami idle time (bengong) yang cukup parah bahkan pernah diangka lebih dari 10 detik. Andai saya menonaktifkan plugin tersebut maka hasil yang didapat pun akan relatif sama.
Saya mengambil contoh blog Darmawan karena ingin tahu apakah memang blog lain yang ada di server Bigcorn-nya Qwords mengalami masalah yang serupa dengan saya karena pada awalnya saya mengira hanya saya sendiri yang mengalaminya. Dibutuhkan waktu hampir 3 hari untuk mencari letak “kelambatan” blog saya ini mulai dari menghapus script yang bloat di barisan kode tema, menghapus plugin yang tidak perlu sampai hampir memutuskan untuk pindah hosting karena mengira bahwa server Qwords lambat.
Kesimpulan
- Kecepatan page load untuk server shared hosting di Qwords tidak terlalu bagus.
- Masih ada idle time yang tidak perlu sehingga membuat waktu load menjadi lambat.
- Waktu response time server Qwords cukup baik walaupun masih tetap tergantung pada konfigurasi content file masing-masing blog.
- Diperlukan aplikasi pihak ketiga untuk memperbaiki performa dari sisi end-user bukan dari sisi servernya.
- Webserver shared hosting Qwords masih Apache yang performanya sedikit berada dibawah Nginx atau Litespeed (tergantung konfigurasi juga)
- Walaupun hasil yang saya dapatkan cukup cepat namun itu hanya berlaku untuk front-end saja dan tidak untuk back-end karena proses dashboard WordPress masih cukup lambat (tidak ter-cache)
Disclaimer
- Komparasi apple to apple dengan karakteristik blog yang relatif sama
- Blog Darmawan merupakan sampel yang saya ambil secara random berdasarkan kesamaan platform, server dan IP
- Blog saya telah ter-install W3 Total Cache sehingga mempengaruhi hasil yang cukup signifikan
- Perbandingan dilakukan hanya untuk mengetahui kecepatan blog sejenis yang berbeda dengan blog ini
- Saya tidak mengetahui kode script dari tema, installed plugin atau konfigurasi end-user dari blog Darmawan
- Test dilakukan untuk mengetahui idle time yang menjadi concern utama saya
- Test hanya dilakukan secara spontanitas dan tidak menggunakan pendekatan ilmiah atau teknis tertentu
- Hasil yang didapat belum tentu akurat dan valid ketika dilakukan di luar ketika test ini dilakukan pertama kali
- All credits to Blog Darmawan
Saya pakai QWords WordPress Hosting yang lebih dioptimasikan untuk WordPress 😀
Overall, lebih cepat daripada RumahWeb yang sama-sama Managed WordPress Hosting, dan jauh lebih cepat dibandingkan IDCloudHost.
Saya belum pernah pake WordPress Hosting. 🙂
Kebetulan waktu hosting di Qwords masih pakai paket hosting yang lama jauh sebelum mereka upgrade spek teknis paket seperti yang ada sekarang.
Tapi sampai sekarang masih belum tertarik lagi pakai Qwords walaupun hampir setiap hari selalu ada email promo domain atau hosting murah dari mereka.
Om Dion,
Kalau boleh tau sekarang hosting dimana? ada yang recommend selain Qwords untuk hosting wordpress?
Saya kebeneran ingin buat blog baru untuk target Indonesia, ternyata mencari hosting lokal lebih sulit, karena jarang review.
Kepikiran untuk sewa wordpress hosting di Qwords, karena transparan memberitahu data sheet server mereka, dan owner mereka aktif di salah satu forum, jadi nanti ada masalah bakalan gampang saya tanya2 disana… hahaha
Selain itu saya kepikiran di dewaweb, atau ada recommend lain?
Thanks 🙂
Hai Om Riko,
Saat ini saya pakai hosting di Domainesia server USA dan sejauh ini puas dengan performa dan layanan dari mereka. Untuk Qwords sendiri saya punya pengalaman kurang enak. Jangan deh komplain Qwords di forum DWH nanti owner-nya marah karena dia gak suka pelanggan komplain disana. 🙂
Untuk blog dengan target pengunjung Indonesia memang sebaiknya menggunakan server di Indonesia atau Singapura tapi saya sendiri lebih suka server di USA karena ping-nya kecil dari server Google dan sampai sekarang gak ada perbedaan yang mendasar antara lokasi server dengan traffic.
Dewaweb bagus tapi dia gak ada server di USA. Kalau memang mau yang berkualitas sebaiknya coba hosting khusus WordPress di Rumahweb.
Analisa yang rinci, saya mengalami juga menggunakan shared hosting di qwords, server respon time bisa sampai 7.8 detik. Kalau boleh tau link waterfall yang digunakan bisa di share? Tks