Dion Barus

  • Tentang Saya
  • Advertisement
  • Daftar Isi
  • Disclaimer Dan Privacy
  • Personal
You are here: Home / Humaniora / 6 Tipe Dosen Yang Paling Dibenci Mahasiswa

6 Tipe Dosen Yang Paling Dibenci Mahasiswa

tipe dosen

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri setelah sekian lama berkuliah, dan selama itu pula saya telah bertemu dengan berbagai jenis corak ragam dosen mulai dari yang baik, cukup baik sampai ke yang sangat menyebalkan.

Dan tulisan ini sama sekali tidak mencerminkan keseluruhan pendapat mahasiswa lainnya. Adapun tipe dosen yang paling dibenci mahasiswa adalah;

Tipe Dosen Yang Sangat Pelit Nilai

Mungkin tipe ini adalah yang paling absolut diantara tipe yang lainnya, maksudnya adalah bahwa hampir semua mahasiswa pasti setuju dengan pendapat saya. Siapa sih mahasiswa yang nggak ingin mendapat nilai yang sempurna dan bagus dalam kuliahnya. Karena tanpa kita sadari bahwa elemen nilai adalah salah satu tolak ukur keberhasilan daya serap mahasiswa terhadap satu mata kuliah. Semakin rendah nilai yang dia peroleh, maka peluang dia menguasai materi tersebut juga mungkin kecil.

Saya nggak habis pikir, bagaimana dosen tipe ini masih bisa eksis sampai sekarang. Bahkan salah satu dosen dikampus saya pernah berujar, bahwa nilai A adalah milik Tuhan, B milik dosen dan untuk mahasiswa adalah C dan D.

Contoh nyatanya adalah satu mata kuliah (HP) di kampus saya semester kemarin dari seluruh angkatan hanya 1 orang yang mendapat nilai A, sisanya anda tahu sendiri. Satu hal yang pasti, popularitas dosen tersebut dimata mahasiswa tentu akan merosot dan menyebabkan namanya paling dibenci mahasiswa. Pelit boleh tapi ada batasnya dong, masa dari 140-an mahasiswa hanya 1 orang yang dapat A. (nggak masuk akal sehat saya).

Tipe Dosen Yang Tidak Demokratis

Sekarang Indonesia telah memasuki masa demokrasi, dimana pluralisme dan kebebasan berpendapat dan berekspresi semakin dijunjung. Tak hanya di bidang politik, namun juga di bidang pendidikan.

Dalam bidang pendidikan, contoh nyatanya adalah seorang dosen dituntut “open-minded” terhadap pendapat mahasiswanya. Dan kadangkalanya hal itu tidak berlaku pada dosen tertentu, mereka masih saja bersikap otoriter dan diktator, dimana setiap perkataan yang keluar dari mulutnya merupakan sebuah kebenaran mutlak dan semua mahasiswanya harus setuju. Sedikit saja ada perbedaan persepsi dan pendapat antara dosen dan mahasiswa, dapat dipastikan bahwa nilai mahasiswa tersebut akan turut terpengaruh. Itu jenis dosen yang cukup saya benci.

Dalam alam demokrasi dan liberal tidak ada satupun jargon yang benar dalam menyikapi suatu masalah (terutama masalah sosial), setiap orang melihat sesuatu dari sisi yang berbeda, mungkin dosen melihat dari sisi A sedangkan mahasiswa lebih melihat dari sisi B terhadap suatu pokok masalah yang sama.

Kemudian, apakah kita dapat men-judge sesorang salah dan benar? Dan jikalau semua perkataan dosen yang benar, dimana hakekat dari pendidikan? Sehingga ungkapan KBM atau Kegiatan Belajar dan Mengajar tidak lagi relevan, seharusnya diganti saja dengan Kegiatan Mengajar dan Mengajar, tidak perlu belajar. Biasanya tipe ini dihinggapi pada dosen-dosen tua yang mungkin telah lama hidup pada masa Orde Baru dan telah lulus berkali-kali penataran P4.

Tipe Dosen Yang Tidak Dapat Memisahkan Antara Hal-hal Sakral Dan Akademis

Pernah ada dulu seorang dosen yang sangat konservatif dan cenderung agak kasar terhadap mahasiswa yang tidak seiman dengan dia. Kata-katanya sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang dosen terdidik seperti dia karena sangat diskriminatif terhadap golongan minoritas. Jujur saja, saya sangat tidak suka terhadap dosen yang membawa kehidupan religius dia ke dalam kampus.

Bagi saya, urusan agama adalah hak dan urusan masing-masing individu. Agama berada di ranah privat sedangkan akademis berada di ranah publik. Sehingga, menurut saya tidak ada wewenang seorang dosen untuk membawa-bawa masalah agama didalam kampus yang dapat mencederai perasaan golongan minoritas. Seingat saya, sekarang saya kuliah di Universitas Negeri deh, bukan di Universitas Agama tertentu! Banyak orang yang sangat anti dengan sekulerisme, tapi menurut saya sekuler itu perlu untuk memisahkan kita dari urusan duniawi dan agama.

Berbicara mengenai agama di kampus tidak terlarang bagi siapapun, namun tetap dengan batasan tertentu. Dosen tipe ini biasanya tidak pernah mengenyam pendidikan luar negeri dan semasa kecil mungkin di didik dengan ajaran yang kurang tepat.

Tipe Dosen Yang Strict (keras dan ketat) Terhadap Peraturan

Ini merupakan tipe yang sangat subyektif dan mungkin tidak semua mahasiswa setuju karena hanya saya yang merasakannya. Kehidupan kampus merupakan suatu kehidupan yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kehidupan sekolah dulu.

Disini kita diberi sedikit kebebasan untuk menjadi diri kita sendiri, dengan berpakaian bebas, rambut gondrong, aturan absen yang agak longgar dan lain-lain walaupun harus tetap menuruti aturan-aturan yang berlaku.

Namun hal ini tidak berbanding lurus dengan beberapa dosen tertentu yang menerapkan aturan yang lebih keras daripada aturan penjara. Keras dan ketat sih boleh saja tapi kalau kelewat batas, jadi nggak ada lagi beda antara dosen dengan sipir penjara.

Tipe Dosen Yang Tidak Menguasai Keadaan Kelas

Tipe ini sangat dirasakan mahasiswa ketika mereka harus kuliah di waktu siang hari, belum makan siang dan dalam keadaan mengatuk. Atau disaat sedang kuliah yang dosennya membosankan dan memakan waktu yang lama.

Seharusnya seorang dosen harus menguasai keadaan sekitar termasuk keadaan mahasiswa yang sedang diajarnya. Ketika suasana kelas sudah masuk ke tahap membosankan dan banyak mahasiswa yang mukanya masam, dosen yang bijaksana sebaiknya menghentikan kegiatan belajar mengajar dan bertanya kepada mahasiswa apakah kuliah ini dilanjutkan atau tidak sehingga tidak ada kerugian di kedua belah pihak.

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, suasana didalam kelas yang membosankan akan berdampak negatif terhadap mahasiswa, di satu sisi dosen tidak dapat memberikan pengetahuannya secara maksimal dan disisi lain mahasiswa pasti tidak akan merespon dengan baik transfer of knowledge tersebut.

Mahasiswa cenderung akan menyibukkan dirinya sendiri, seperti mengobrol dengan teman, sms-an, otak-atik handphone, menggambar sampai melamun hal-hal yang tidak benar. Ketika suasana sudah tidak lagi kondusif, maka diperlukan sebuah terobosan baru yang dapat membangkitkan suasana dan itu dapat dilakukan jika si dosen telah berpengalaman.

Dosen Muda Yang Sok Dan Mengira Dirinya Paling Hebat Sendiri

Tipe terakhir ini, sebenarnya merupakan alasan mengapa saya membuat tulisan ini. Di kampus saya sendiri terdapat beberapa dosen muda yang umumnya berusia 23 sampai 26 tahun. Dan mereka pun telah mengenyam pendidikan yang cukup mapan seperti lulusan S2 dari Universitas Indonesia atau Universitas Gadjah Mada. Dari ketiga dosen muda yang semester ini mengajar saya, ada 1 dosen wanita yang sangat tidak populer dimata seorang Dion.

Agak takut juga menulis tipe terakhir ini, takutnya nanti dia baca dan tersinggung dan imbasnya nilai saya yang jadi taruhan. Tapi sekarang jamannya kebebasan, right to speech. Dosen muda ini sangat keras peraturannya, terlambat sedikit masuk kelas, anda bakalan tidak diperbolehkan lagi masuk dan juga sedikit saja anda ketahuan mengobrol (walaupun itu hanya berbisik), maka nama anda yang akan tercemar karena langsung diejeknya dengan makian yang nggak enak didengar telinga.

Jujur, saya mungkin maklum, jika yang melakukannya seorang dosen tua nan senior karena pengalamannya telah banyak, tapi dosen muda yang usianya hanya terpaut 3-5 tahun dari kita, itu yang sangat tidak masuk akal.

Memasang tampang sok cool, berbicara panjang lebar dengan memberikan contoh yang panjangnya melebihi penjelasannya itu sendiri, sok galak dengan mahasiswa, adalah sesuatu yang mengerikan bagi saya. Untungnya tidak semua dosen muda yang seperti dia, 2 orang dosen muda laki-laki justru memiliki sifat yang lebih lemat lembut, pengertian dan sangat student-oriented. Tidak ada perasaan was-was ketika diajar oleh mereka, justru kita mahasiswa merasa bukan sedang diajar oleh seorang dosen melainkan lebih kepada diskusi antar teman.

Dengan terciptanya suasana ini maka, mahasiswa lebih merasa diterima. Yang membedakan antara dosen muda dengan dosen senior adalah sifat pengertiannya terhadap mahasiswa. Dan apabila ada dosen muda yang sok seperti dosen wanita diatas, maka siap-siaplah anda untuk tidak populer dimata anak didik anda. Dan inti dari apa yang diajarkan anda tidak menjadi manfaat bagi mahasiswa.

Itulah tipe dosen yang paling saya benci selama saya kuliah. Dan sekali lagi tulisan ini merupakan refleksi pribadi penulis dan mungkin tidak semua mahasiswa di planet ini yang setuju dengan keseluruah atau sebagian tipe dosen diatas. Anda yang menentukan sekarang. Make a chooice, mate! Speak up!

Think Different!

Postingan Terkait:

  • Review Sandal Gunung Quechua Arpenaz 50
  • Friends: Canda, Tawa dan Haru Enam Sahabat
  • Kristen Stewart! Sempurna!
  • Stephen Hawking: The Grand Design Dan Pertentangannya Dengan Eksistensi Tuhan
  • Antara Alam Dan Agama: Apakah Ada Hubungannya?
  • Tips Dan Trik Mencurigakan Sulap Deddy Corbuzier Tentang Tebak Juara Dunia 2010

Bagikan Artikel Ini Ke Medsos Kamu:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Email
  • Print

Pertama kali terbit 24 March 2008. Diupdate terakhir 22 March 2018 oleh Dion Kategori Artikel: Humaniora

25 Komentar

  1. Korban Bullying says

    15 May 2017 at 21:28

    Paling jengkel sma dosen tipe no. 4.belagu bgt, bnyak aturan,telat bbrpa detik aja gk boleh ikut pljaran.. Suka mrah2,bnyak bcanda’y, gk toleransi sma mhasiswa, minta serius mulu, suka ngehina mahasiswa, bahkan membully mahasiswa sendiri. Apakah itu yg dinamakan ssok seorang dosen yg ptut dicontoh oleh setiap mhasiswa. Bukan’y mhasiswa senang di ajar, malah jdi tegang. Bner bgt kaya sipir penjara

    Reply
  2. Simeong says

    10 August 2017 at 03:23

    Ygnomor 4 yg bikin jengkel udahgitu suka ngomong kasar dan merendakan mahasiswanya
    didepan teman”ny lgi
    😢 krena sama aja trnyta kirain species kek gini cuma ada dkmpus saya
    Aturan ketat dia bilang motivasi ngehina krya mahasiswanya dengan kata” menyayat hati dan disuruh djdikan acuan

    Reply
  3. Alumni says

    14 November 2017 at 17:45

    Dosen yang ngebual, mahasiswa jadi percobaan, referensinya nggak lengkap, bilang mahasiswa bohongi terus tapi dibohongi betulan nggak tahu, yang paling parah adalah menjatuhi mental dan membunuh karakter sehingga harga diri hancur, walaupun mahasiswa memang punya salah apa perlu dihabisi dipermalukan sepatrah apakah kesalahan dia?….

    Reply
    • Mouse says

      8 October 2018 at 14:31

      Wah kalo dosen saya sih lebih ke diktator katanya boleh menyalurkan aspirasi ternyata semua pendapat saya dianggap salah malah dibilang saya gak niat kuliah gak mau membaca buku, apaan tuh semua kok harus teks book padahal saya jika persentasi kelas saya jadi lebih hidup dan gak kaku kayak dia ngajar coba kalo si dosen ini persentasi gak ada yang mau dengerin

      Reply
  4. Jo says

    19 August 2018 at 15:05

    dosen mudanya mana bro boleh kenalin gak?

    Reply

Baca pertanyaan/komentar di halaman sebelumnya:

« 1 2

Kebijakan Komentar: Harap menggunakan nama asli atau nickname yang umum. Silakan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan mudah dimengerti. Untuk keterangan lebih lanjut baca laman Disclaimer dan Privacy di sini.

Perhatian: Dilarang menuliskan komentar dengan tujuan untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu. Jika tertarik untuk beriklan dan bekerjasama di blog ini, silakan kunjungi laman Advertisement di sini.

Silakan Komentar Di Sini Cancel reply

Kolom bertanda * wajib diisi. Alamat email harus valid dan email tersebut tidak akan dipublikasikan untuk umum.

Berlangganan Artikel Gratis!!!


Masukan email kamu untuk berlangganan posting artikel terbaru atau komentar yang sudah dibalas langsung ke inbox email.

No Spam!

Post Populer

  • Berapa Lama Pengiriman Shopee Dari China Ke Indonesia Dengan Standar Ekspress?
    Berapa Lama Pengiriman Shopee Dari China Ke Indonesia Dengan Standar Ekspress?
  • Cek Resi Standard Express Shopee Dari China
    Cek Resi Standard Express Shopee Dari China
  • Daftar Arti Kode Resi Dan Gateway Pengiriman J&T
    Daftar Arti Kode Resi Dan Gateway Pengiriman J&T
  • Cara Mengembalikan Paket Internet Murah Telkomsel Yang Hilang
    Cara Mengembalikan Paket Internet Murah Telkomsel Yang Hilang
  • Cara Aktivasi Paket Internet Tri Termurah 2GB Rp 1500
    Cara Aktivasi Paket Internet Tri Termurah 2GB Rp 1500
  • Info Lengkap: Proses Pengiriman Barang JNE
    Info Lengkap: Proses Pengiriman Barang JNE

Cari Posting

Artikel Terbaru

  • Perubahan Skema Kuota Internet Tri 2.5GB
  • Cara Mudah Belajar Grammar Bahasa Inggris
  • Sentral Cargo: Jasa Pengiriman Barang Untuk Usaha dan Bisnis Anda
  • Tips Jitu Mendapatkan Flash Sale Terbaik di Akhir Tahun
  • Punya Truk Nganggur? Manfaatin Peluang Bisnis Sewa Truk Dengan Cara Ini!

Komentar

  • A.aldin ndruru on Cek Resi Standard Express Shopee Dari China
  • Ryan on Kenapa Barang Kiriman Anda Bisa Lambat?
  • Crstymdlla on Jenis Pertanyaan Keluhan Pelanggan JNE
  • Crstymdlla on Jenis Pertanyaan Keluhan Pelanggan JNE
  • Agusekapriangga tuli on Cek Resi Standard Express Shopee Dari China

Kategori

Powered By

Copyright © 2021 Dion Barus • All Rights Reserved.

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • Medium
  • RSS
  • Twitter
loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.